PUISI ku


PUISI ALAM
KEGERAMAN ALAM


Tiada lagi yang dapat dibanggakan
Hutan yang dulunya hijau
Yang dulunya asri
Kini telah binasa

Kini hutanmu hutan beton
Hutan kaku, lurus, tiada hijau
Kini tiada tempat baginya
Bingung kemana akan berlindung

Ketika rintik hujan menghampiri
Pertanda rahmat telah datang
Namun tidak bagimu hutan...
Bahkan Setitik air pun tak dapat kau tahan

Ketika alam marah
Memuntahkan sedikit airnya
Kau salahkan alam
Tak sadarkah kau semua itu ulahmu?

Kegiatan ramah lingkungan kau galakkan
Tapi sia sia belaka
Takkan berbuah hasil
Jika tak ada rasa sadar dari diri




PUISI BEBAS
ASA PENGIRING DUKA


Ketika duka menghampiri...
Hadir didalam benak ini
Disanalah ada sedikit asa
Yang datang menentang duka

Ketika duka menghampiri...
Menjumpai hati yang tersakiti
Disanalah ada sedikit asa
Yang datang dari dalam dada

Ketika duka menghampiri...
Mencengkram hati ini
Kumulai memahami ini
Bahwa duka tak pernah berarti

Meski aku mengerti
Hatimu tak pernah kembali
Tapi yakinkan diri ini
Setitik cahaya kan datang disuatu hari

Meski aku mencoba pahami
Ada jurang yang menghalangi
Tapi kuyakinkan hati tuk berkata
Selalu ada asa pengiring duka...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar